BAB I
MEKANISASI PERTANIAN
Definisi Mekanisasi Pertanian.
upaya meningkatkan hasil pertanian dengan cara menggunakan peralatan pertanian yang moderen (mesin-mesin pertanian sedangkan Mekanisasi pertanian merupakan salah satu diantara beberapa usaha untuk meningkatkan hasil pertanian.
Ruang Lingkup Mekanisasi Pertanian.
Yang merupakan ruang lingkup mekanisasi
pertanian yaitu :
1.Bidang mesin-mesin budi daya pertanian
2.Bidang teknik tanah dan air
3.Bidang bangunan pertanian
4.Bidang elektrifikasi pertanian
5.Bidang mesin-mesin pengolahan hasil pertanian
6.Bidang mesin-mesin pengolahan pangan
Usaha-Usaha Untuk Meningkatkan Hasil Pertanian:
A.Ekstensifikasi pertanian :
peningkatan produksi pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian
Cara Yang dapat dilakukannya yaitu :
1.Menggarap areal tanah yang sudah ada tapi belum tergarap secara efisien Pembukaan tanah untuk mencetak lahan pertanian baru dilanjutkan dengan
Pembukaan tanah adalah suatu usaha atau tindakan untuk mengubah tanah bukan pertanian menjadi tanah pertanian, meliputi :
1.Pemetaan tanah (surveying)
2.Pembukaan hutan (land clearing)
3.Pencetakan sawah
B.Intensifikasi pertanian :
peningkatan produksi pertanian dengan luas lahan pertanian yang tetap
Upaya ini dapat dilakukan dengan :
1.Penggunaan bibit unggul
2.Pengolahan tanah (penggarapan) yang baik
3.Pengairan (irigasi) yang cukup
4.Pemupukan yang tepat
5.Pembasmian hama
6.Pengolahan pasca panen yang baik
C.Difersifikasi pertanian :
peningkatan produksi pertanian dengan cara penganekaragaman jenis adapun jenis Tujuan difersifikasi pertanian :
1.Mendapatkan hasil sampingan
2.Pelindung tanaman pokok
3.Meningkatan/menjaga kesuburan tanah
D.Mekanisasi pertanian :
Peranan mekanisasi pertanian :
a.Mempertinggi efisiensi tenaga manusia.
b.Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani.
c.Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi pertanian.
d.Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani dari subsistence farming (pertanian untuk dikonsumsi sendiri) menuju commercial farming (pertanian dengan orientasi bisnis).
e.Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industri.
Harga-harga mesin pertanian relatif tinggi. Oleh karena itu pemakaiannya harus memperhatikan faktor iklim, kondisi pekerjaan dan transportasi di lapangan serta manajemen perawatan.
Pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia dilaksanakan melalui sistem pengembangan selektif yaitu dengan mempertimbangkan aspek kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi dan teknis.
Ditinjau dari tingkat teknologinya mekanisasi pertanian dapat dibagi atas :
a.Mekanisasi pertanian sederhana
b.Mekanisasi pertanian madya
c.Mekanisasi pertanian mutakhir
Sistematika pengembangan mekanisasi pertanian :
Penelitian/studi, yang meliputi bidang rekayasa (engineering), sosial dan ekonomi Testing, modifikasi dan pengembangan serta Pembinaan pengembangan dan evaluasi
Pembinaan institusi petani pemakai
BAB II
MOTOR PENGGERAK
Secara umum motor penggerak dapat dibedakan
menjadi :
-Motor bakar (combustion engine)
-Motor listrik (electric motor)
Motor bakar dibagi atas 2 kelompok besar :
A.Motor pembakaran luar (external combustion engine).
Contoh : motor uap
B.Motor pembakaran dalam (internal combustion engine).
Contoh: motor bensin dan motor diesel